X-Steel - Wait

Social Icons

Tuesday 27 May 2014

Bakarlah Jembatan Itu

Pada jaman dahulu, hiduplah seorang raja yang sangat dicintai rakyatnya. Beliau memerintah dengan adil dan bijaksana. Daerah kekuasaannya semakin hari semakin meluas, karena daerah-2 lain yang mengetahui kepemimpinannya yang bijaksana, dengan sukarela mengabungkan diri ke dalam kerajaan tersebut.

Namun rupanya ada raja-2 di daerah lain yang iri dengan raja tersebut. Mereka merasa semakin hari semakin terdesak dengan kepemimpinan raja yang adil tersebut. Akhirnya, suatu hari, mereka berhasil merebut sebuah pulau kecil milik sang raja bijaksana, yang memang terletak di ujung dan tidak begitu dijaga dengan kuat. Sang raja bijaksana lalu memerintahkan bala pasukannya untuk merebut kembali pulau
tersebut. Pasukan pertama yang dikirim gagal. Demikian pula pasukan kedua, ketiga, dan keempat.
Sang saja menjadi gelisah, mengapa untuk merebut sebuah pulau kecil saja selalu gagal. Padahal jumlah prajurit yang dikirimnya kurang lebih sama dengan jumlah musuh yang berada di pulau tersebut. Akhirnya, pasukan kelima pun dikirim, kali ini dengan sang raja sendiri yang menjadi komandannya.
Jumlah pasukan yang dibawa pun tetap sama dengan pasukan-2 sebelumnya, yaitu tujuh kapal perang lengkap dengan segala peralatan dan pasukannya. Segera setelah mendekati pulau tersebut, mereka mendarat di bagian barat yang merupakan daerah terjal, yang tidak terjaga dengan baik.
Selesai mendarat, sang raja lalu mengumpulkan semua prajuritnya dan memberikan motivasi yang membakar semangat. Sang raja menyadari, bahwa yang menyebabkan pasukannya kalah bukan karena kalah jumlah atau persenjataan, tapi karena kurangnya motivasi dan keinginan untuk menang dari para pasukannya.
Mereka mudah menyerah hanya karena beranggapan bahwa musuh lebih menguasai medan, musuh
lebih pandai, dan alasan-2 lain yang mereka ciptakan sendiri. Sang raja lalu berkata dengan tegas ,"Kali ini
kita semua harus berhasil dan menang. Dan cara untuk menang hanya ada satu. Kita akan membakar semua kapal perang kita, dan kita akan kembali pulang dengan kapal
musuh kita……!!!."
Dan apa yang terjadi kemudian, para prajuritnya bertempur dengan mati- matian dan penuh semangat. Tidak ada kata mundur, apalagi kalah. Karena jika mereka kalah, mereka akan dibunuh oleh musuh mereka.Jika mereka bisa melarikan diri dan bersembunyi, mereka akan mati kelaparan karena tidak bisa keluar dari pulau. Kondisi saat itu benar- benar hidup atau mati. Tidak ada jalan lain untuk kembali. Tiga hari tiga malam pertempuran itu berlangsung, dan di awal hari keempat, semua pasukan musuh yang tersisa akhirnya menyerah. Yang lebih luar biasa, sang raja dengan kebijakannya mau mengampuni pasukan yang menyerah. Sang raja memberikan pilihan, apakah mereka mau pergi dari pulau itu, ataukah mereka tetap tinggal di pulau itu dan menjadi bagian dari rakyatnya. Semua pasukan musuh yang tersisa akhirnya mau menjadi rakyat sang raja, karena mereka merasa kagum akan keberanian, ketangguhan dan kebijakan sang raja.
Tepat empat hari kemudian, sang raja dengan pasukannya kemudian kembali ke kerajaan menggunakan kapal musuh mereka. Begitu mereka sampai di tempat, semua rakyat sudah menunggu kedatangan mereka
sambil mengelu-ngelukan sang raja.

 
Sejenak sang raja terdiam, lalu berkata dengan bijak :
 "KEMENANGAN INI HANYALAH HASIL AKHIR. TAPI KEBERANIAN UNTUK MEMULAI, DAN`MEMBAKAR JEMBATAN' DI BELAKANG KITA ADALAH KUNCINYA. SAAT KITA `MEMBAKAR JEMBATAN', BUKAN SAJA TIDAK ADA JALAN UNTUK KEMBALI ATAU BERDIAM DIRI, TAPI API AKAN TERUS MENGEJAR KITA, DAN MENDORONG KITA UNTUK MAJU.
HANYA MEREKA YANG BERANI`MEMBAKAR JEMBATAN' DI BELAKANGNYA, YANG AKAN MENCAPAI TUJUAN HIDUPNYA
………….


Raungan sang pejantan

Sang Gadis tak terlalu berkesan dengan raungan sang pejantan,dikala waktu mengizinkan mereka tuk bersama tak ada sedikit pun raungan ataupun bisikan dari sang pejantan,hal itu membuat sang gadis merasa kesal dan membiarkan sang waktu tuk memisahkan mereka berdua,hanya mata yang menatap dan sang gadis tak terlihat senang akan hal itu. Keesokan harinya di kala burung burung masih tidur di pembaringan dan sang fajar masih enggan memperlihatkan dirinya.sang gadis telah memulai ritual kesehariaannya dan diikuti sang pejantan yang telah lelah tuk meraung meraung meminta rasa kasih sayang.mungkin ini takdir dan mungkin saja juga sebuah alur di mana tak ada ikatan dalam suatu cerita antara tokoh utama dan lawan mainnya.

Tak ada paksaan tuk hal itu,biarkan semuanya mengalir ikatan hanyalah sebuah jawaban dikala sang pejantan telah berhasil meraih apa yang ingin ia capai,dan mungkin sang gadis tak akan pernah mau dan tak akan pernah mencoba tuk mengerti akan hal itu.

Hanyalah aku,kamu dan dia yang akan mengerti hal itu.

Fatamorgana Sang Malam

Gelapnya malam ini membuat hati kikuk melawan,tak terasa hujan rintik rintik disertai gemuruh mulai menunjukan dirinya. Ujian yang berat disertai hati yang gundah malam ini, seperti membentuk sebuah pagoda bertingkat di alam bawah sadar yang memakasa tuk selalu mengerucut keatas,lelah nya pikiran dan jauhnya tangga membuat alam bawah sadar seperti fatamorgana dan memaksa diri ini tuk berbaring di pembaringan.

Khayal mimpi mulai merasuk ke liang fikiran yang digali oleh rasa keingintahuan yang mendalam dan tak terasa angin melintas malam dan dinginnya hujan mulai merasuk,memaksa mata tuk terpejam dan tidur dalam singgasana mimpi yang paling berkesan.

Sang Bintang

Bintang yang paling bersinar diantara sejuta bintang dilangit angkasa dengan serpihan kerlap kerlip yang memukau mata hingga membuat banyak orang takjub padanya,mungkin akan banyak sekali meteor yang akan mengarah padanya,tapi ku yakin sang bintang akan tetap teguh dan kuat dalam setiap orbit di alam semesta,tak peduli harus berotasi 24 jam sehari ataupun harus menanggung beratnya beban meteor yang akan dihadapi,tapi kilaunya tak akan redup sepanjang masa di galaxy bima sakti yang indah ini,di usia yang membuat ia menjadi lebih prima,ia akan membuktikan cahaya nya pada dunia bahwa ia akan dapat bersinar lebih terang membawa kebahagian bagi orang orang dan tak akan pernah berkata kata "give up'untuk setiap hari yang ia lewati,karena ku yakin engkaulah sang bintang pemncar kebahagiaan.

Saturday 24 May 2014

"Berbuat Adil Saat Menawar"

Seorang nenek duduk dipelataran parkir. di sampingnya terpajang aneka keripik dengan kemasan sederhana. Nampak tidak menarik, apalagi saat sibuknya lalu lalang orang yang keluar masuk gedung mall.

Senyumnya ramah menyapa setiap orang yang melaluinya, ia tak bosan menyapa satu demi satu, berharap dagangannya dibeli.

Kebanyakan bahkan tak sempat menjawab tawaran sang nenek. Ada juga yang menolak dengan halus. Dan sebagian kecil membelinya. Satu bungkus 10rb, tak seberapa mahal untuk satu kemasan keripik pisang dagangannya. Tapi lihatlah, wajahnya begitu bahagia saat seseorang membelinya.

Seorang kakek setiap hari berjalan kaki berkeliling kompleks, ia membawa sapu lidi hasil buatannya sendiri. Seorang ibu menawar sapu lidi buatan sang kakek, harga yang ditawarkan sudah murah, hanya 10rb. Tapi ibu itu menawar agar sapunya 5rb saja. Diakhir transaksi, kakek melepas sapunya seharga 8rb. Si ibu puas karena mendapat diskon 2rb. Dan hari itu, kakek pulang dengan uang hanya 8rb saja. Uang makannya hari itu, yang harus ia bagi lagi bersama istri dan cucunya. Ia tak berhasil menjual banyak, hanya satu sapu saja.

Disebuah restoran, satu keluarga menikmati makanan dengan lahapnya. Bisa menghabiskan beberapa ratus ribu untuk makan disana. Tak lupa seusai membayar Bill, ayah meninggalkan satu lembar uang 20rb sebagai tip.

Dirumah, seorang ibu mengumpulkan barang bekas karena nanti bisa dijual ke tukang rongsokan yang lewat. Lumayan, terkadang dengan tawar menawar yang sengit, akhirnya si ibu mendapat uang 10-20rb. Terkadang si ibu dan si abang masih bergerutu karena harga yang tidak terlalu cocok.

Bayangkan, jika nenek penjual keripik tadi, kita beli saja meski tak butuh. 10rb baginya, bukan hasil meminta, tapi perjuangan kerasnya melangkah puluhan kilometer dari rumahnya mengais rezeki halal.

Jika seandainya kakek penjual sapu, dibayar 20rb meski harga sapu 10rb. Ketimbang menawarnya, ia tentu pulang dengan langkah yang bahagia. Bisa membawakan makanan yang sedikit lebih baik dari biasanya untuk istri dan cucunya.

Lalu seandainya ibu yang mengumpulkan barang bekas memberikan saja dengan sukarela. Toh ia tidak lagi membutuhkan barang itu. Apa yang terjadi? Doa mengalir dari abang tukang rongsok. Bisa jadi istrinya sedang sakit, atau anaknya butuh biaya sekolah.

Membeli yang tidak kita butuhkan, melebihkan dari harga yang ditawarkan, atau memberikan sesuatu kepada mereka ditengah kerasnya perjuangan hidup mereka yang bertahan untuk tidak meminta2. Kitalah yang lebih berbahagia akhirnya, karena mereka begitu saja mendoakan kita dengan tulus.

Mengapa kita membeli mahal tanpa menawar di tempat yang berkelas, lalu menawar sebisa mungkin saat belanja dipinggir jalan. Mengapa 20rb terasa mahal, saat nenek menawarkan sebungkus keripik dagangannya, dibanding kita yang mudah saja meninggalkan 20rb sebagai uang tip usai makan di restoran...
*semoga mengingatkan kembali*

Rasa Syukur Dan Senyuman

Cerita  ini di forward dari Pak Ismail A Said (Wartawan Senior Republika) :

Karena hujan yg tdk kunjung berhenti, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan karena hari sdh mlm... smp di Tegalega, perut sdh tdk bisa diajak kompromi lg, akhirnya saya memutuskan mampir diwarung nasi tenda dipinggir jln..
lagi asik menikmati pecel lele, msklah seorang bapak, dg istri & 2 anaknya..
Yg menarik adlah kendaraan mrka adlah gerobak dorong.. Lalu bapak ini memesan 2 piring nasi & ayam goreng......

Pertamanya sih ga ada yg menarik, tetapi ketika saya selesai mkn, ada yg menarik hati saya..Ternyata, yg menikmati makanan itu hanya istri & anaknya.Sedangkan sang bapak hny melihat istri & anaknya menikmati makanan itu.
Sesekali, saya melihat anaknya tertawa senang & sngt menikmati ayam goreng yg dipesan oleh bapaknya..

Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan terlht senyum bahagia diwajahnya..Lalu saya mendengar dia berkata pelan.." mkn yg kenyang ya nak, kan.. hari ini tanggal kelahiranmu..

"Saya terharu mendengarnya.."
seorang bapak dgn segala  keterbatasannya, sbg (mungkin) pemulung.. memberi ayam goreng warung tenda dipinggir jln utk hadiah anaknya..

Hampir menangis rasanya saya diwarung itu.. Segera seblm air mata ini tumpah, saya berdiri & membayar mknan saya & juga dgn pelan saya bilang kepenjaga warung.."mas, tagihan bapak itu saya yg bayar.. & tolong tambahin nasi & ayam goreng & tahu tempe"Lalu lekas2 saya pergi. kisah ini kutulis utk bahan perenungan..Bhw Tuhan sdh memberikan yg terbaik utk kita saat ini...
kita sering & biasa makan di Sushi-Tei, Kentucky, Mc Donald, Hoka Hoka Bento, Pizza Hut dsb...Pdhl bagi org disekitar kita, pecel lele pinggir jln, adalah makanan mewah... Sungguh tak pantas bagi kita utk mengeluh & merasa kurang...

Rasa Syukur akan mengantarkan rasa bahagia..
Sederhana itu Indah..

Slamat beraktivitas, menikmati indahnya waktu bersama org² terkasih anda,
Sederhana..

(ARTI WAKTU)

Bila kau ingin tahu apa arti 1 tahun, tanyalah pada siswa yang tidak naik kelas.

Bila kau ingin tahu apa arti 1 semester, tanyalah pada seorang mahasiswa yang telat lulus kuliah.

Bila kau ingin tahu apa arti 1 bulan, tanyalah kepada ibu yang melahirkan premature.

Bila kau ingin tahu apa arti 1 minggu, tanyalah seorang editor majalah mingguan.

Bila kau ingin tahu apa arti 1 hari, tanyalah pada seorang wanita menanti pernikahannya esok hari.

Bila kau ingin tahu apa arti 1 jam, tanyalah pada seorang pengusaha yang telat bertemu investor potensial.

Bila kau ingin tahu apa arti 1 menit, tanyalah pada seorang penumpang yang ketinggalan pesawat.

Bila kau ingin tahu apa arti 1 detik, tanyalah pada seorang yg selamat dari reruntuhan bangunan
.
Bila kau ingin tahu apa arti 1 milidetik, tanyalah pada seorang atlit lari olimpiade.

Bila kau ingin tahu apa arti waktu dan hidup, tanyakan pada orang yang akan dihukum mati esok hari.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).

Semoga kita termasuk 3 golongan orang-orang yang beruntung. Yaitu orang-orang yang:
1. Beriman
2. Beramal Soleh
3. Menasehati dalam kebenaran dan kesabaran

*Boleh di-SHARE. Moga memotivasi hari yang kan dijalani

[ 8 NASIHAT UNTUK PARA LELAKI ]

Bismillah
Inspiring People

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

1. Kakek berkata, hargai isterimu sebagaimana engkau menghargai ibumu, sebab isterimu juga seorang ibu dari anak-anakmu.

2. Jika marah boleh tidak berbicara dengan isterimu, tapi jangan bertengkar dengannya (membentaknya, mengatainya, memukulnya).

3. Jantung rumah adalah seorang isteri. Jika hati isteri mu tidak bahagia, maka seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa, manja, perhatian). Maka sayangi isterimu agar dia bahagia dan kau akan merasa seperti di surga.

4. Besar atau kecil gajimu, seorang isteri tetap ingin diperhatikan. Dengan begitu, maka isterimu akan selalu menyambutmu pulang dengan kasih sayang.

5. 2 orang yang tinggal 1 atap (menikah) tidak perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa kalah. Karena keduanya bukan untuk bertanding melainkan teman hidup selamanya.

6. Di luar banyak wanita idaman melebihi isterimu. Namun mereka mencintaimu atas dasar apa yang kamu punya sekarang, bukan apa adanya dirimu. Saat kamu menemukan masa sulit, maka wanita tersebut akan meninggalkanmu dan punya pria idaman lain di belakangmu.

7. Banyak isteri yang baik. Tapi di luar sana banyak pria yang ingin mempunyai isteri yang baik dan mereka tidak mendapatkannya.Mereka akan menawarkan perlindungan terhadap isterimu. Maka jangan biarkan isterimu meninggalkan rumah karena kesedihan, sebab ia akan sulit sekali untuk kembali.

8. Ajarkan anak laki-lakimu bagaimana berlaku terhadap ibunya, sehingga kelak mereka tahu bagaimana memperlakukan isterinya

@alhurriyyahipb

Kabar Gembira dan Sebuah Bata

oleh Salim A. Fillah dalam Inspirasi, Sirah. 28/06/2013

Masih hening sukma-sukma dalam renungan atas keagungan doa Ibrahim ‘Alaihis Salam, ketika Sang Nabi, mentari di hati para sahabatnya itu kembali bersabda, “Dan aku adalah kabar gembira yang dibawa oleh ‘Isa ‘Alaihis Salam.”

“Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab [yang turun] sebelumku, yaitu Taurat. Dan memberi kabar gembira dengan [datangnya] seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad..” (QS Ash Shaff [61]: 6)

Memang engkau ya Rasulallah, adalah kabar gembira. Nubuat tentangmu dikabarkan para Nabi sebelummu dengan berseri-seri penuh  kesyukuran. Mereka menyebut Himdah, Periklitos, Bar Nasha, Adonis, Maitreya, dan semua sanjungan tentang risalah yang akan memenuhi ufuk, dari tempat terbit mentari hingga terbenamnya.

Engkaulah imam bagi mereka dalam shalat yang ditunaikan di Masjidil Aqsha nan suci, beberapa saat jelang keberangkatanmu bermi’raj ke haribaan Ilahi. Engkaulah yang disambut Adam, Yahya serta ’Isa, Yusuf, Idris, Harun, Musa, dan Ibrahim di tiap lapis langit dengan doa yang mesra. Engkaulah penutup, bagi matarantai terhubungnya bumi dengan langit.

Segala keutamaanmu adalah kesempurnaan. Dan kerendahan hatimu pada mereka menjadikan kemuliaan dirimu tak tergapai oleh seorang makhluqpun. Inilah kami menitikkan  airmata, saat Imam Al Bukhari membawakan riwayat berisi permisalan yang kaubuat tentang dirimu dengan para Nabi yang memancangkan tapak-tapak Tauhid sebelum engkau dibangkitkan.

“Perumpamaan antara aku dengan para Nabi yang diutus sebelumku”, ungkapmu, “Adalah seperti orang yang membangun sebuah rumah lalu membaguskan dan memperindahnya. Hingga tersisa sebuah labinah, ceruk di mana satu batu-bata belum terpasang pada dinding samping rumah tersebut. Maka orang-orang pun mengelilingi dan mengaguminya seraya berkata, ‘Duh, betapa baiknya jika batu-bata terakhir dipasang pada tempatnya agar rumah ini sempurna.” Akulah batu bata terakhir itu. Akulah penutup para Nabi.”

Inilah kami, ummatmu yang berbahagia dengan kehadiranmu nan rendah hati. Yang menyebut keakuan hanya sebagai sesudut batu di rumah yang indah. Yang memandang diri cuma bak sebatang bata penggenap sempurnanya sebuah bangunan.

“Rabbku mengajariku Adab”, lagi-lagi kau bertawadhu’ bahwa semua kemuliaanmu adalah karuniaNya, seperti tercantum dalam riwayat At Tirmidzi, “Maka Dia membaguskan adab-adabku.” Dan adab da’wahmu adalah kerendahan hati. Sebab kebenaran tak dapat disampaikan oleh insan yang merasa tinggi. Sebab orang benar yang angkuh, akan merusak rasa hormat semesta pada kehakikian itu sendiri.

“Dan berilah peringatan pada kaum kerabatmu yang terdekat. Dan rundukkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu dari orang-orang mukmin.” (QS Asy Syu’ara  [26]: 214-215)

Inilah engkau yang menjadi jalan hidayah bagi semesta, rahmat dan cahaya yang menerangi gelap hati, Allah menuntunmu untuk merundukkan diri. Sebab bagi hati yang merunduk tak ada lagi kerendahan tuk jatuh. Sebab dalam hati yang merunduk, terbuncah cinta yang utuh. Sebab atas hati yang merunduk, segala kepongahan akan takluk. Sebab pada hati yang merunduk, cinta manusia mengalir teruntuk. Sebab terhadap hati yang merunduk, semesta akan bertepuk.

Tapi segala ketundukan dan kekhusyukan hatimu hanyalah untuk mengundang cintaNya, bukan sorak-sorai manusia.

Maka izinkan kami belajar darimu wahai hati yang merunduk. Bahwa jika diri merasa besar, kami harus memeriksa hati. Mungkin ia sedang bengkak. Jika diri merasa suci, kami harus memeriksa jiwa. Mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani. Jika diri merasa tinggi, kami harus memeriksa batin. Mungkin ia sedang melayang kehilangan pijakan. Dan jika diri merasa wangi, kami harus memeriksa niat. Mungkin itu asap dari ‘amal shalih yang hangus dibakar riya’.

Shalawat dan salam bagimu duhai Nabi yang rendah hati; yang terpuji di langit dan bumi.

Sepenuh cinta.
© 2014 Salim A. Fillah.

SEBUAH RENUNGAN DARI SANG GURU BESAR

BUDAYA MENGHUKUM DAN MENGHAKIMI PARA PENDIDIK DI INDONESIA
Ditulis oleh: Prof. Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI)

LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa.

...Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah.

Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberinilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.

Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. “Maaf Bapak dari mana?”

“Dari Indonesia,” jawab saya.

Dia pun tersenyum.

BUDAYA MENGHUKUM

Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.

“Saya mengerti,” jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. “Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak anaknya dididik di sini,” lanjutnya. “Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! ” Dia pun melanjutkan argumentasinya.

“Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat,” ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya.

Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.

Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai “A”, dari program master hingga doktor.

Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.

Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti.

Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan.

Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut “menelan” mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.

***

Etika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi.

Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan. Ada semacam balas dendam dan kecurigaan.

Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak.

Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. “Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh kesungguhan.

Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal.

Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. “Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti.”

Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif.

Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan “gurunya salah”. Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

MELAHIRKAN KEHEBATAN

Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya.

Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas…; Kalau,…; Nanti,…; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.

Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh.

Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh.

Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh.

Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti.

Friday 23 May 2014

Orang mukmin bisa merasa cemas karena enam hal

Orang mukmin bisa merasa cemas karena enam hal, Yaitu:

1. Cemas (takut kepada Allah), khawatir jikalau sewaktu-waktu Allah mencabut kenikmatan iman.

2. Cemas akan malaikat hafadhah (pencatat), takut mereka mencantumkan amal yang dapat mempermalukan diri pada hari kiamat.

3. Cemas akan setan, takut seandainya ulah mereka menjadi sebab terhapusnya segala amal kebaikan diri.

4. Cemas akan malaikat maut, takut tiba-tiba nyawa dicabut, sedang diri tengah lengah atau lupa.

5. Cemas akan gemerlap dunia, takut diri terbujuk, terpukau, sehingga lupa kehidupan akhirat.

6. Cemas akan keluarga, takut terlalu disibukkan oleh mereka, sehingga lupa dari mengingat Allah 'azza wa jalla.(aea)

*Dikutip dari kitab Nasha-ihul 'Ibad (Syihabuddin Ahmad bin Hajar al-'Asqalani)

Adab Seorang Muslim

SEBAB hidup tidaklah melulu berjalan lurus. Jika kita salah, boleh jadi ada hal yang kita tidak ketahui. Karena setiap orang tentu mendambakan keselamatan hidup. Keselamatan dari kerusakan dan hal-hal yang membahayakan dirinya—lahir atau batin. Itulah hikmah mengapa kita mesti saling menasehati.

Sesungguhnya adalah hal yang penting sebuah nasehat dalam kehidupan kita. Agar kita tahu kekurangan kita dan segera memperbaikinya. Harus ada yang memberitahukan kepada kita tentang hal-hal yang tidak kita ketahui. Pemberitahuan itulah yang bisa jadi sebuah nasehat, masukan atau kritikan.

Rasulullah saw. mengatakan, “seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya, dia segera memperbaikinya,” (HR. Al-Bukhari)

Orang muslim yang benar-benar bertakwa bukan hanya lepas dari sifat-sifat tercela, tetapi juga harus menghiasi dirinya dengan sifat dan akhlak yang mulia, positif dan konstruktif, yaitu akhlak suka saling menasehati dan jujur, dengan kepercayaan bahwa agama adalah nasehat, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Rasulullah melalui sabdanya

Agama itu nasehat, Kami bertanya, Untuk siapakah itu? Beliau menjawab, Bagi Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan para pemimpin kaum muslimin dan orang-orang awam dari mereka” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berikut adab dalam memberi nasehat kepada orang lan yang di sarikan dari buku berjudul: “Selembut Perkataan Nabimu – Kiat agar Nasihat Laksana Embun Yang Menyejukkan”, karya Muhammad Abu Shu’ailaik.

1. Ikhlaskan niat

Semata-mata untuk mengharapakan wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena yang demikian ini berarti pemberi nasehat akan mendapatkan ganjaran dari Allah Jalla wa ‘Ala, sehingga Allah pun akan membantu engkau agar orang yang dinasehati diberikan hidayah oleh-Nya.

2. Menasehati Secara Rahasia

Ini adalah adab yang kebanyakan dari kita tidaklah mengetahuinya. Perhatikanlah, bahwa penerima nasehat adalah orang yang sangat butuh untuk ditutupi segala keburukannya, dan diperbaiki kekurangan-kekurangannya. Maka, tidaklah nasehat akan mudah diterima bila disampaikan secara rahasia.

Imam Abu Hatim bin Hibban Al Busti rahimahumullahberkata: “Namun nasehat tidaklah wajib diberikan kecuali dengan cara rahasia. Karena orang yang menasehati saudaranya secara terang-terangan pada sejatinya ia telah memperburuknya (keadaan penerima nasehat). Barangsiapa yang memberinasehat secara rahasia, maka dia telah menghiasinya. Maka menyampaikan sesuatu kepada seseorang muslim dengan cara menghiasinya, lebih utama daripada bermaksud untuk memburukkannya”. (Raudhatul Uqala’, hlm 196)

3. Memberi nasehat dengan Halus, Penuh Adab dan Lemah Lembut.

Hal ini dikarenakan memberi nasehat ibaratnya seperti membuka pintu. Sedangkan sebuah pintu tidak akan bisa dibuka kecuali dengan kunci yang pas & tepat. Maka pintu itu adalah hati, dan kuncinya adalah nasehat yang disampaikan dengan lemah lembut, santun, dan halus. Ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam:

“Sesungguhnya kelemahlembutan tidaklah berada dalam sesuatu kecuali menghiasinya. Dan tidaklah terpisah dari sesuatu kecuali ia perburuk.” (HR. Muslim)

4. Tidak Memaksa

Orang yang menasehati tidaklah berhak sama sekali untuk menerima nasehatnya. Karena pemberi nasehat adalah seseorang yang membimbing menuju kebaikan. Sehingga hak pemberi nasehat hanyalah menyampaikan dan memberi arahan saja.

5. Memilih Waktu yang Tepat untuk Memberi Nasehat

Ibnu Mas’ud rodhiyallohu’anhu berkata:

“Hati itu memiliki rasa suka dan keterbukaan. Hati juga memiliki kemalasan dan penolakan. Maka raihlah ketika ia suka dan menerima. Dan tinggalkanlah ia ketika ia malas dan menolak.”

(Al –Adab Asy-Syar’iyyah, karya Ibnu Muflih)

Antara Dia dan Kita

Percik_embun

Lelaki renta itu,
dengan kehalusan hatinya ingin ber-Islam
menjadi sebab turunnya ayat.
‘Abasa watawalla', Rasul pun ditegur Allah karenanya.
seorang miskin lagi buta,
bukan berarti tak lebih utama
dari para pemuka negara
 
Lelaki renta itu,
pernah minta keringanan
untuk tidak ikut sholat berjamaah di masjid
karena dia buta
karena dia sebatang kara
karena masjid jauh sekali dari rumahnya
tapi tanya Rasul, “Apakah engkau masih mendengar adzan?”
saat dijawabnya masih, maka kata Rasul, “Kalau begitu, berangkatlah”
 
lalu, tunduk patuh ia pada perintah
sekali pun tak pernah ia sanggah
tiap sholat lima waktu sholat berjamaah
 
meski fajar masih pekat
dan jarak masjid tak dekat,
ia meraba-raba  dalam gelap
hingga suatu saat, kakinya tersandung bongkahan batu
badannya terjerembab jatuh,
mukanya tersungkur di runcingnya batu
berdarah-darah…
 
setelahnya,
selalu datang seorang lelaki
menuntunnya dengan ramah
pergi dan pulang sholat berjamaah
setiap hari, setiap lima waktu
 
hingga suatu saat
lelaki tua ingin sekali tahu
siapa gerangan lelaki penolongnya itu
karena ingin ia doakan
atas kebajikannya selama ini
 
tapi kata lelaki muda
“Jangan sekali-kali kau doakan aku
dan jangan sekali-kali kau ingin tahu namaku
karena aku adalah iblis”
 
sontak lelaki renta itu terkejut,
“Bagaimana mungkin engkau menuntunku ke masjid,
sedangkan dirimu menghalangi manusia untuk mengerjakan sholat?”
 
Iblis menjawab,
“Ingatkah dulu saat kau hendak sholat subuh berjamaah,
kau tersandung batu, lalu bongkahannya melukai wajahmu?
Pada saat itu aku mendengar ucapan Malaikat,
bahwa Allah telah mengampuni setengah dosamu.
Aku takut kalau engkau tersandung lagi,
lalu Allah menghapuskan setengah dosamu yang lain.
Maka aku selalu menuntunmu ke masjid
dan mengantarkanmu pulang.”
 
Lalu, saat tubuh itu merenta
makin menua dimakan usia
datang seruan perang Qaddisiyah
 
Sang khalifah Umar mengumpulkan segenap lelaki
dari seluruh penjuru negri
terselip ia, berbaris bersama
ingin sekali ikut berperang di medan laga
demi cita-cita mulia
 
Khalifah Umar melarangnya
bagaimana seorang buta lagi renta, akan ikut berperang?
bagaimana jika dia langsung celaka terkena tombak?
atau justru mencelakai temannya karena tak mampu mengenali sesiapa?
 
Tapi, lelaki tua itu bersikukuh,
“Tempatkan aku di  antara dua pasukan yang berperang
Aku akan membawa panji kemenangan
Aku akan memegangnya erat-erat untuk kalian.
Aku buta, karena itu aku pasti tak akan lari”
Khalifah, tak lagi mampu menghalangi
 
Lalu semuanya, berangkatlah
lekaki tua itu ingin menepati janjinya
dengan baju besi yang dikenakannya
dan bendera besar yang dibawanya
dia berjanji akan mengibarkannya senantiasa,
atau mati terkapar di sampingnya
 
lewat pertempuran Qaddisiyah
Persia yang congak pun kalah
tapi kemengangan itu tak murah
dibayar dengan nyawa ratusan syuhada
terselip di antara mereka
jenazah lelaki tua
terkapar berlumuran darah
sambil memeluk erat sebuah bendera
sungguh, dia telah menepati janjinya
 
wahai lelaki mulia,
sesak dadaku membaca kisah hidupmu
menyungai sudut mataku mengenangmu
engkau buta, sebatangkara dan renta
tapi itu tak membuatmu pasrah dan diam
meski udzur telah membolehkanmu.
untuk tak kemana-mana, di rumah saja
 
Lalu, bagaimana dengan diriku ini?
aku masih muda,
aku bukan fuqara
aku tak buta
jua tak sebatangkara
tapi kenapa,
sering sekali ada alasan mendera
untuk tak bersegera?
 
Lelaki sepertimu,
dengan segala keterbatasan
terus mencari-cari alasan
agar mampu mengambil peran
 
sedang aku, kita
dengan segala kemudahan
sering mencari-cari alasan
agar boleh tak ikut berperan
 
Lalu, dengan apa
akan kita buktikan
bahwa kita ini Islam?

~Belajar darinya, Abdullah bin Ummi Maktum

Logika Islami

Mengapa plus dikali plus hasilnya plus&juga kalau minus dikali plus atau sebaliknya plus dikali minus hasilnya minus? Anehnya pula, kenapa minus dikali minus hasilnya plus ? Hikmahnya adalah:

» Mengatakan/menyatakan ”Benar” terhadap hal-hal yang ”Benar" adalah suatu tindakan yang ”Benar” atau bahasa matematikanya seperti ini”+ x + = +”

» Mengatakan/menyatakan ”Benar” terhadap sesuatu yang ”Salah” adalah suatu tindakan yang ”Salah” atau dgn kata lain”+ x – = -”

» Mengatakan/menyatakan ”Salah” terhadap sesuatu yang ”Benar” adalah suatu tindakan yang ”Salah” atau penulisan logika matematikanya seperti ini”- x + = -”

» Terakhir, mengatakan menyatakan ”Salah” terhadap sesuatu yang”Salah”adalah suatu tindakan yang ”Benar” atau ”- x – = +”

Semua rumus matematika diatas merupakan. Ketetapan Allah & terangkum dalam kalimat: ”Qullilhaqqo wa in kaana murron”(Katakan yang sebenarnya walau itu pahit rasanya).
Barakallah fiikum…

Amalan Istimewa

Masih ingat kisah seorang sahabat yang dikabarkan Rasulullah masuk surga karena setiap malam sebelum tidur dia selalu memaafkan kesalahan orang-orang yang berbuat salah kepadanya?. Masih ingat kisahnya Bilal bin Rabbah,dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari,

“Rasulullah berkata kepada Bilal, “Ceritakanlah kepadaku amal apa yang amat engkau harapkan dalam Islam, sebab aku mendengar suara kedua sandalmu di surga?” Bilal menjawab; “Tidak ada amal ibadah yang paling kuharapkan selain setiap aku berwudhu baik siang atau malam aku selalu shalat setelahnya sebanyak yang aku suka”

Masih ingat kisah seorang Wanita yang sudah bertahun-tahun dikubur namun jasad dan wajahnya tampak seperti baru dikuburkan.Bahkan dengan senyuman yang sangat berseri di wajahnya.Ketika ditanyakan kepada ibunya,apa yang telah dilakukannya selama hidup di dunia,sehingga mendapatkan kemulian tersebut.Amal istimewa yang selalu dilakukan selama hidupnya adalah tilawah Qur’an setiap habis sholat meskipun hanya sebentar.

Ada juga cerita seorang akhwat,yang terkena bencana Tsunami di Aceh saat sedang mengisi dauroh di sebuah kampus ternama di Aceh.Jasadnya tidak rusak,bahkan pakaiannya masih utuh tanpa ada yang robek.Padahal kebanyakan orang yang meninggal di lokasi yang sama dengannya mengalami luka-luka yang mengerikan.Ibu ini adalah seseorang yang senantiasa menjaga auratnya semenjak berusia baligh sampai dia meninggal dunia.

Masih dari Aceh,saat proses pencarian korban tsunami.Relawan-relawan yang setiap hari tugasnya berhadapan dengan mayat-mayat yang setengah membusuk,hancur dan bau dikarenan lama terendam di air dan tertimpa reruntuhan bangunan,suatu hari mencium bau yang sangat wangi.Mereka penasaran darimana sumber bau wangi itu diantara bau busuk dari mayat-mayat yang lain.Bau wangi ini terasa sangat istimewa,seakan-akan jadi penghibur bagi mereka yang bertemankan dengan bau-bau yang menusuk hidung.Setelah lama berusaha mencarinya,mereka akhirnya menemukan sumber bau yang istimewa itu,ternyata dari salah seorang korban tsunami.

Tapi mayat ini amat istimewa,selain mengeluarkan bau yang wangi,jasadnya tidak rusak sedikitpun.Bahkan wajahnya dihiasi dengan senyuman kebahagiaan.Karena istimewanya mayat ini,para relawan memutuskan untuk tidak menguburkan jenazahnya di kuburan massal seperti mayat-mayat yang lain.Mereka berusaha mencari identitas korban dengan mengumumkan penemuan jenazah tersebut kepada masyarakat.Ternyata ada anggota keluarga yang mengenali jenazah tersebut dan membawa pulang jenazahnya untuk dikuburkan secara layak.Namun,sebelum anggota keluarga membawa pulang jenazah tersebut,relawan-relawan yang penasaran bertanya,apa yang telah dilakukan oleh jenazah tersebut selama hidup didunia”?.Anggota keluarganya menjelaskan,bahwa jenazah tersebut adalah seorang hafidzah yang istiqomah menjaga hafalannya.Memuraja’ah hafalannya setiap hari.

Belajar dari beberapa cerita diatas,hendaknya kita juga memiliki amalan istimewa yang konsisiten kita lakukan setiap harinya.Kemuliaan mereka terlihat dari konsistennya mereka menjaga amalnya.Meskipun terkesan sederhana,tapi tidak banyak orang yang konsisten dan mampu melaksanakannya.Merekakalah orang-orang pilihan yang memiliki keunikan dan keunggulan dibandingkan yang lain.

Sesungguhnya surga itu memiliki banyak pintu,dan setiap orang akan memasuki pintu-pintu tersebut sesuai amal terbaiknya atau amal unggulannya selama hidup.Meskipun kita juga memiliki kesempatan memasuki surga melalui semua pintu seperti Abu Bakar As Shiddiq,tapi yang paling penting adalah kita harus mempersiapkan amal terbaik kita dihadapan Allah SWT,untuk selanjutnya kita serahkan kepada Allah untuk menilainya sembari kita memohon keapada Allah agar memasukkan kita kebarisan orang-orang yang mendapatkan kemulian JannahNya.

Dalam 24 jam waktu kita,begitu banyak ibadah yang bisa menjadi amalan unggulan kita.Misalnya : Sholat berjamaah tepat pada waktunya,bersedekah setiap harinya,berwudhu sebelum tidur,puasa senin-kamis,selalu mengucapkan salam saat bertemu dg saudara seiman

Air Mata Istri yang Mengubah Suami

Mereka dulunya adalah aktifis dakwah, saat masih menjadi mahasiswa. Di jalan dakwah pula mereka kemudian menikah.

Kehidupan pernikahan mereka indah pada awalnya. Namun bulan-bulan yang terus berlalu hingga hitungan tahun berganti, membuat keduanya mulai berhadapan dengan problem ekonomi. Sang suami, sambil meneruskan kuliah pasca sarjana, berusaha bekerja apa saja. “Yang penting halal,” prinsipnya. Dari menjadi tukang ojek, jualan kripik, hingga jualan berbagai makanan ringan.

Beban hidup suami istri itu semakin besar saat buah hati mereka lahir. Yang menyedihkan, kos-kosan mereka jauh dari kata layak untuk hidup berkeluarga. Atapnya jebol, kamar mandinya bocor.

Setelah lulus S2, sang suami mendapatkan pekerjaan baru sebagai makelar tanah. Ia sendiri merasa pekerjaan ini bukanlah pekerjaan tetap dan menjadi sebuah ironi bagi dirinya yang lulusan terbaik saat kuliah S1 dan kini menjadi Magister Fisika. Namun setidaknya, penghasilannya kini lebih besar dari sebelumnya.

Menjadi makelar, membuatnya sangat sibuk. Siang malam ia mencari pembeli. Sebelum matahari terbit ia sudah memacu motornya, dan saat larut malam baru pulang. Praktis, si kecil pun jarang bertemu dengannya.

Menjalani pekerjaan barunya, meski penghasilan lebih besar, pelan-pelan banyak kebahagiaan yang hilang. Tak bisa bercanda dengan buah hati yang sedang lucu-lucunya, juga tak banyak waktu membersamai istrinya. Yang tak kalah berat baginya, ia yang dulunya aktifis dakwah kini tak sempat berjamaah di masjid kecuali menjadi makmum masbuk. Ia tak lagi hadir di majelis-majelis tarbiyah. Bahkan tak ada lagi tahajud… Ia merasa badai futur sudah sedemikian dahsyat menghempas.

“Inikah cita-cita pernikahan itu? Ke mana bunga-bunga mimpi hidup dalam keluarga sakinah, mawaddah, warahmah?” tanyanya kepada hati kecilnya.

Hingga suatu ketika di larut malam setelah ia seharian mencari pembeli. Istri terkasih mendekapnya sangat erat. Akhwat yang dicintainya itu menangis terisak-isak. Seakan-akan ia akan pergi dan tak akan pernah kembali lagi.

“Mas… aku tidak pernah meminta uang banyak. Saya juga tidak memintamu untuk bekerja sekaras ini. Sederhana sekali pintaku, engkau kembali menjadi orang yang shaleh, dan aktif dalam dakwah” ucapnya sambil terisak tanpa melepaskan dekapannya.

Sang suami hanya bisa terdiam. Kata-kata membuatnya tak sanggup menahan air mata.

“Mas… aku ingin seperti dulu, biar susah tapi kita bisa berjalan bersama ke tempat ta’lim. Sahur senin-kamis bareng. Saling membangunkan dan mengingatkan shalat malam. Mungkin Mas tidak tahu, kenapa aku memilih Mas jadi suami? Karena tidak ada yang lebih membahagiakan daripada melihat suami yang berjalan meninggalkan rumah menuju masjid untuk shalat berjama’ah”

Malam itu menjadi malam paling bersejarah dalam kehidupan pernikahan mereka. Untaian kalimat yang diiringi air mata itu bukan hanya melelehkan air mata yang sama. Tetapi juga menjadi jalan pertaubatan bagi sang suami. Menjadi pintu kembalinya seorang ikhwan ke medan dakwah dan medan juang.

Atas izin Allah, air mata cinta telah mengubah segalanya. Mengembalikan jiwa yang futur kepada Rabbnya. Menarik kembali hati yang menjauh ke jalur orbitnya. Menghadirkan lagi ketenangan dan kedamaian yang sempat hilang sekian lama.

Cinta yang syar’i kepada suami membuat sang istri kehilangan saat sang suami jauh dari Tuhannya. Cinta mengubah rasa kehilangan menjadi kesedihan yang memuarakan air mata. Lalu air mata itu tumpah dalam keheningan malam bersama sujud-sujud yang panjang. Air mata itu juga hadir bersama kata-kata cinta yang meminta suami kembali bersamanya; dalam mendekatkan diri kepada Ilahi.

Maka untuk setiap istri, apa pun masalah suamimu dan apapun masalahmu dengan suamimu. Hadirkan cinta sebelum engkau menghadirkan perasaan lainnya. Cinta yang membuatmu berdoa mengetuk perkenanNya. Sebab Dialah yang memegang hati dan jiwa seluruh hambaNya. Dengan cinta pula, ungkapkan perasaanmu kepada belahan jiwa. Jika batu saja bisa pecah lantaran tetes-tetes air, hati suami mana yang tak tersentuh dengan air mata cinta...

Karunia Allah SWT

Assalamualaikum wr wb.
Mau tausiyah lagi nih teman

Allah mengizinkan kita disakiti agar esok kita tahu cara mengobati orang yang terluka.

Allah membuat kita menangis agar esok kita mampu menghibur orang yang bersedih.

Allah menjadikan kita manusia yang dikaruniai kelebihan dan kekurangan agar kita bersyukur dan berdoa serta saling membutuhkan dgn sesama manusia.

Setiap ujian yang melanda adalah pembelajaran agar kita semakin bijak dan dewasa.

Sesungguhnya nikmat yang terbaik adalah segala kejadian yang membawa kita semakin dekat pada-NYA betapapun itu sangat menyakitkan hati kita.

Ya Allah beri Kami kekuatan untuk mengasihi, untuk memaafkan. Jangan beri Kami kekuatan utk menyalahkan keadaan tp beri Kami kekuatan utk menghadapi kenyataan dan bisa memetik hikmah dari setiap kejadian...Aamiin.

"Surat Cinta Tentang Sholat"

Bila engkau anggap Sholat itu hanya penggugur kewajiban, maka kau akan terburu-buru Mengerjakannya.

Bila kau anggap Sholat hanya sebuah kewajiban, maka kau tak akan menikmati hadirnya ALLAH saat kau Mengerjakannya.

 Anggaplah Sholat itu pertemuan yang kau nanti2 dengan ALLAH

 Anggaplah Sholat itu sebagai cara terbaik kau bercerita dengan ALLAH

 Anggaplah Sholat itu sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah dengan ALLAH

 Anggaplah sholat itu sebagai seriusnya kamu dalam bermimpi

�� Bayangkan ketika "Adzan" ALLAH memanggilmu untuk mengajak kau lebih dekat dengaNYA.

�� Bayangkan ketika kau "Takbir", ALLAH melihatMu, ALLAH senang padamu dan ALLAH bangga terhadapMu.

�� Bayangkanlah ketika "Rukuk", ALLAH menjaga BadanMu hingga kau tak terjatuh, hingga kau rasakan damai dalam SentuhanNYA.

�� Bayangkann ketika "Sujud", ALLAH menyayangimu Lalu DIA berkata lembut dikedua telingaMu, "AKU MencintaiMu HambaKU"

�� Bayangkan ketika kau "Duduk diantara dua Sujud", ALLAH yang maha perkasa didepanMu, lalu mengatakan, "AKU tak akan diam bila ada yang MengusikMu"

�� Bayangkan ketika kau "Salam", ALLAH menjawabnya, "AKU akan selau menunggu & merindukanMu ." lalu DIA membersihkan hati dan pikiranMu setelah itu

�� Dan bayangkan itu adalah Sholat TerakhirMu...!!!
Pasti kau akan merasakan lezzatnya kenikmatan beribadah, Menambah semangatmu,Cintamu agar tidak lalai dngan sholat.
Ya Robb berilah kami kenikmatan untuk mencicipi lezzatnya ibadah sbagaimana para auliyaillah beribadah kepadaMu aamiin

Apa yg anda rasakan stelah mendapatkan surat CINTA dari Sholat..??!

Menunggu Ksatria Pemetik Apel Yang Dinantikan

Assalamualaikum wr wb. Maaf,Mau tusiyah sedikit nih temen temen,disimak yah

“Suatu saat di pagi yang cerah. Angin bertiup tenang. Sinar mentari lembut menerangi alam.Tapi sayang, itu semua tidak dapat meredam kegundahan hati sebuah apel yang berada tinggi nun di pucuk. Sejak seminggu lalu Apel itu sibuk berfikir, kenapa aku tidak dipetik orang? Padahal… kulitku licin mulus. Warnaku merah bersinar. Siapa yang melihat pasti meluap-luap seleranya. Pasti mereka terbayang betapa manisnya rasaku. Tapi… kenapa aku tidak dipetik orang?

Apel tersebut memandang ke bawah. Heran, kenapa manusia lebih memilih kawan-kawannya yang berada di bawah sana. Bukankah mereka tidak mendapat udara yang bersih dan cahaya mentari seperti aku yang berada di puncak ini? Bukankah kawan-kawanku itu banyak yang telah rusak karena seranggga?

Apel tersebut bingung memikirkan kenapa rekan-rekannya yang telah banyak tersentuh dan penuh debu menjadi pilihan, bukan dirinya yang belum tercemar dan dijamah orang. Apa kekurangan diriku?

Perasaan rendah diri mulai merasuk. Makin lama makin kuat, diselangi rasa kecewa dan bimbang. Murungnya tidak terbendung lagi. Lalu, pada pagi yang damai dan indah itu, apel tersebut memutuskan menggugurkan dirinya ke tanah. Ketika sudah berada dibawah, hatinya gembira bukan kepalang. Sedetik lagi aku akan dipilih manusia. Warna merahku yang berkilau dan kulitku yang licin mulus ini pasti mencairkan liur mereka.

Sang apel menanti manusia beruntung itu. Sayang sekali, sampai malam tiba, tiada seorang pun datang mengambilnya. Rasa gembira pun bertukar menjadi risau dan sedih.

Siang berganti malam, hari berganti minggu. Kasihan..akhirnya apel tersebut busuk di tanah menjadi makanan ulat dan serangga. Membusuk dan terinjak-injak manusia.”

Wanita itu ibarat apel. Buah yang tidak berkualitas amat mudah dipetik, dijamah dan diambil orang. Tapi apel yang berkualitas, tidak terjangkau dan sulit dijamah orang. Jagalah izzah!

TERIMA TAKDIR

Seorang Ibu di Cina yang sudah tua memiliki 2 buah tempayan yang digunakan untuk mencari air, yang dipikul di pundak dengan menggunakan sebatang bambu. 
Salah satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya tanpa cela dan selalu memuat air hingga penuh. Setibanya di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yg retak tinggal 1/2 nya. 

Selama 2 tahun hal ini berlangsung setiap harinya, dimana ibu itu selalui membawa pulang air hanya 1 1/2 tempayan. Tentunya si tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya. Namun tempayan yang retak merasa malu dan sedih akan kekurangannya, sebab hanya dapat memenuhi 1/2 dari kewajibannya. 
Setelah 2 tahun, yang dianggapnya sebagai kegagalan, akhirnya dia berbicara kepada ibu tua itu di dekat sungai, "Aku malu, sebab airku selalu bocor melalui bagian tubuhku yang retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu" 

Ibu itu tersenyum, "Tidakkah kau lihat ada bunga beraneka warna di jalur yang kau lalui, namun tidak ada di jalur yang satunya? Aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu, dimana setiap hari dalam perjalanan pulang kau menyirami benih-benih itu. Selama 2 tahun aku bisa memetik bunga-bunga cantik untuk menghias meja. Dan aku jual sebagai tambahan penghasilan, Kalau kau tidak seperti itu, maka rumah ini tidak seindah ini, sebab tidak ada bunga". 

Kita semua mempunyai kekurangan masing-masing, namun keretakan dan kekurangan itulah yang menjadikan hidup kita bersama menjadi menyenangkan dan memuaskan. Kita harus dapat menerima setiap orang apa adanya, dan mencari yang terbaik didalam diri mereka.

Setiap manusia pasti memiliki takdirnya masing-masing, sehingga perbuatan apapun itu pasti ada sisi baiknya walau dari kekurangan yang kita miliki...

"RUMAH TANGGA SURGA"

1. Kita semua ingin rumah tangga layaknya surga agar penghuninya betah di dalamnya.

2. Dan ketahuilah, ciri utama penduduk surga di antaranya bicara yang lembut ☺. Tidak suka teriak atau membentak .

3. Kebiasaan berteriak justru merupakan ciri penduduk neraka. (QS 35:37)

4. Maka jika ada suara teriakan di dalam rumah, itu artinya suasana surga sudah berganti suasana neraka.
Bahaya!

5. Sebab, kebiasaan teriak atau bicara melebihi desibel suara normal akan mengeringkan cinta.

6. Sejatinya cinta adalah kelembutan. Dan tidaklah sesuatu disertai kelembutan kecuali akan memperhiasnya. (Hadits)

7. Itulah kenapa bukti cinta kepada Allah diminta kita tuk berdzikir dengan suara yang lembut, tidak berteriak di hadapanNya. (QS 7:205)

8. Dan kebiasaan berteriak di dalam rumah tangga sejatinya akan mengurangi rasa cinta.

9. Sulit kita lihat sepasang pengantin yang dimabuk cinta berbicara sambil teriak-. Kebalikannya, mereka malah suka bisik-bisik.

10. Pelan. Tapi nge-jlebb ke hati. Sebab meski tanpa suara, hati berteriak memproklamirkan cinta.

11. Penting bagi setiap keluarga yang merindukan suasana surga agar mengurangi teriakan di dalam rumah, terlebih untuk anak-anak kita.

12. Kebiasaan berteriak atau membentak di depan anak diakui oleh para ahli akan mengaktifkan batang otak anak.

13. Batang otak itu yang disebut otak reptil atau otak refleks. Anak cenderung merespon masalah tanpa berpikir.

14. Diledek teman refleks memukul. Ini tersebab batang otaknya lebih dominan daripada korteksnya yang ajak dia tuk berpikir.

15. Anak yang batang otaknya menebal cenderung merespon sesuatu dengan prinsip 'flight or fight'.

16. Solusi jarang keluar dari anak dengan model begini. Yang ada adalah puaskan emosi.

17. Maka anak-anak yang gampang marah, tawuran dan sebagainya bisa dibilang karena batang otaknya cenderung lebih dominan.

18. Dan kalau ditelusuri penyebab awalnya yakni kebiasaan dibentak atau diteriaki dari kecil baik oleh ortu atau guru.

19. Dampak berikutnya dari kebiasaan berteriak di hadapan anak adalah menghancurkan sel otaknya.

20. Satu kali teriakan kepada anak di bawah usia 5thn akan menghancurkan 10ribu sel otaknya setiap teriakan.

21. So, hitung deh udah berapa kali bentak anak. Kalikan 10rb. Maka itulah dosa kita yang buat anak kita gak pintar-pintar.

22. Dan berteriak ini belum tentu membentak. Bisa jadi sekedar bercanda untuk menyemangati. Ini tetap bahaya dan terlarang.

23. Kalau mau teriak di lapangan aja dimana jarak ke anak kira-kira seratus meter .

24. Kembali kepada inti rumah tangga surga. Yakni kebiasaan bicara lembut. Bahkan bisik-bisik di telinga anak tumbuhkan cinta.

25. Tentu kelembutan ini bukan berarti abaikan ketegasan

26. Sebab ketegasan itu bisa dilakukan tanpa harus teriak.

27. So, jika ada yg teriak-teriak di rumah kita, katakan : ini rumah surga. Di surga bicaranya lembut. Hanya penduduk neraka yang suka teriak

28. Kesimpulannya, jika ingin memperbaiki pola asuh dan hubungan harmonis dalam rumah tangga, perbaiki cara komunikasi kita

29. Dengan perbaikan komunikasi, maka menjadi baik lah amalan kita yang lainnya (QS 33:70-71)

Semoga rumah tangga kita akan dipenuhi dengan sakinah. mawaddah, wa rahmah.

SIMPLE SEDEKAH...

@>-- Belilah beberapa buah sandal jepit plastik atau bakiak kayu, letakkan di sekitar masjid. Agar para jamaah dpt menggunakannya saat akan berwudhu. Dan Anda akan menikmati pahala dari setiap orang yg memakainya...
@>-- Letakkanlah di jendela kamarmu segelas air atau makanan untuk burung2 kecil yg datang hinggap ke sana.
@>-- Sisihkanlah dari hasil upah jerih payahmu, sedikit untuk di sumbangkan kpd anak yatim.
@>-- Belilah sekantong plastik kaos tangan dan kaos kaki, agar bisa diberikan kepada para pekerja.
@>-- Letakkanlah di kamarmu sebuah kotak, dimana setiap kali kamu merasa melakukan dosa, masukan uang receh 3-5rbu ke dalamnya, jika sdh genap 1 bulan, buka kotak itu dan besedekahlah dengan uang tersebut. Lakukanlah ini tiap bulannya.
@>-- Jika engkau hadir dalam acara kumpul-kumpul bersama keluarga dan kerabat, belilah 1/2 buah karton air putih, niatkan utk sedekah kpd orang-orang yg butuh minum, yang sakit, lainnya.
@>-- Belilah kitab al quran letakkan di salah satu masjid dan bayangkan berapa pahala yg akan kamu dapat pada setiap huruf yg mereka mau membacanya.
@>-- Berikanlah perasaan gembira kpd setiap muslim, terkhusus kpd mereka2 yg sedang tertimpa kesedihan.
@>-- Lemparkanlah senyum kpd orang yg kamu temui, berilah salam kpd orang yg duduk dan bertuturlah dg ucapan yg baik krna semuanya adlh sedekah.
@>-- Jangan biarkan kamu tertidur, melainkan telah kau ampuni setiap orang yg telah berbuat buruk kepadamu (menggibahi, mengadu domba dan mendzalimimu.
�@>-- kirimkan pesan ini ke teman2mu, siapa tahu ada orang yg mau mengamalkan ini, sehingga kamu pun akan diberi pahala karenanya.
Subhanallah...� O:)

5 PONSEL BERBASIS MOTIVASI DI DUNIA

1.SAMSUNG
S-ampaikan sholawat kepada nabi muhammad
A-agar kita bisa mendapatkan syafa'at,karena
M-anusia tak luput dari maksiat
S-ampaikan salam kpd nabi yang mulia
U-capkan sejahtera kepadanya
N-antikanlah
G-anjarannya

2. IPHONE
Iphone.
I-kutilah ulama yang benar
P-ercayalah kpadanya
H-adapilah orang yang memusuhinya,karena
O-rang yang memusuhi ulama,
N-eraka tempatnya
E-nyahkanlah dari bumi yang betaqwa

3.NOKIA
Nokia.
N-asihatilah diri sendiri,,baru
O-rang lain.
K-arena menasihati diri sendiri
I-tu lebih sulit,dan
A-gar kita menjadi lebih baik sebelum orang lain menjadi lebih baik

4.SONY
Sony
S-ampaikanlah walau satu ayat
O-brolkanlah ilmu yang bermanfa'at
N-antikanlah Ganjarannya
Y-akinlah kau bisa mendapatkan pahalanya

5.BLACK BERRY
Black berry
B-acalah bismillah di setiap langkah
L-antunkanlah ayat suci Al-qur'an dengan indah
A-mbilah manfa'at setelahnya
C-arilah saudara sebanyak banyaknya
K-etahuilah hidup ini sangat indah
B-ila kita gunakan dengan sebaiknya.
E-ratkanlah ukhuwwah islamiyah
R-apatkanlah barisan untuk menuju ridha-Nya,,walaupun
R-intangan begitu banyak.
Y-akinlah,, kau bisa menghadapinya

10 hal yang aku tahu tentang kamu

1. Kamu membaca status ini.
2. Kamu manusia.
3. Kamu ga bisa nyebutin huruf 'P' kalo bibir atas
dan bibir bawahmu tidak bersentuhan.
4. Kamu baru saja mencobanya.
6. Kamu tersenyum sendiri.
7. Sampai kamu ga sadar kalo sebenarnya no.5 itu
ga ada.
8. Kamu cek no. 5. Ternyata emang ga ada.
9. Kamu ketawa sendiri sambil agak memaki- maki
dalam hati.

Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan
Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan
Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan
Kawan Kawan Kawan Kawan kawan kawan kawan kawan kawan kawan kawan kawan kawan

1. Kamu memang malas untuk membaca semua kata 'Kawan' di atas.
2. Kamu ga sadar di antaranya ada kata 'Kawin'.

3. Kamu terus mencari perkataan 'Kawin' yang
sebenarnya memang tidak ada.

4. Kamu sudah kena jebakan betmen! Hahaha

5. Kamu bagikan aja jauh biar bukan kamu aja yang dikerjain,
saya juga kena jebakan !

maaf yaa��

Lelaki Inggris, Ratu Elizabeth, Jabat Tangan, Dan Jilbab Muslimah

Seorang lelaki Inggris bertanya: “Kenapa dalam Islam wanita tidak boleh jabat tangan dengan lelaki?”
Syeikh menjawab: “Dapatkah Anda berjabat tangan dengan Ratu Elizabeth?”
Lelaki Inggris itu menjawab: “Oh tentu tidak boleh! Cuma orang-orang tertentu saja yang dapat berjabat tangan dengan Ratu.”
Syeikh tersenyum dan berkata: “Wanita-wanita kami (Kaum muslimin) adalah para ratu, dan ratu tidak boleh berjabat tangan dengan lelaki sembarangan—yang bukan mahramnya.”
Lalu si Inggris bertanya lagi, “Tapi kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?”
Syeikh tersenyum dan mengeluarkan dua buah coklat. Ia membuka yang pertama, dan membiarkan satunya terus. Dia melemparkan keduanya ke lantai yang kotor.
Syeikh bertanya: “Jika saya meminta Anda untuk mengambil satu coklat, mana yang Anda pilih?”
Si Inggris menjawab: “Yang tertutup…”
Syeikh berkata: “Itulah cara kami memperlakukan dan melihat perempuan kami.”
Si Inggris menjawab: “Wow, Islam is amazing…”